Sesuai dengan namanya, nanoteknologi atau nanosains adalah ilmu
pengetahuan dan teknologi pada skala nanometer, atau sepermilyar meter.
Nano teknologi merupakan suatau teknologi yang dihasilkan dari
pemanfaatan sifat-sifat molekul atau struktur atom apabila berukuran
nanometer. Jadi apabila molekul atau struktur dapat dibuat dalam ukuran
nanometer maka akan dihasilakan sifat-sifat baru yang luar biasa.
Sifat-sifat baru inilah yang dimanfaatkan untuk keperluan teknologi,
sehingga teknologi ini disebut nano teknologi. Sebelum membahas lebih
jauh tentang nano teknologi perlu dibahas tentang apa yang dimaksud
dengan atom, molekul dan elektron dan bidang ilmu yang berkaitan dengan
nano teknologi.
Atom dan Ion
Jika sebuah benda dibagi-bagi menjadi bagian kecil secara terus-menerus
maka pada suatu saat akan sampai pada bagian terkecil yang tidak dapat
dibagi-bagi lagi yang disebut atom. Atom adalah bagian terkecil dari
suatu benda, hal ini yang diungkapkan oleh Demokritus (460-370 SM).
Kemudian para ahli menemukan keberadaan elektron dalam atom yang diawali
oleh pengamatan J.J Thompson. Lalu disusul dengan enemuan proton,
netron, dan partikel inti oleh para ahli fisika, ternyata proton dan
netron ini pun masih tersusun oleh partikel-partikel yang lebih kecil
yang dikenal sebagai quarks(kuark). Namun demikian istilah atom tetap
digunakan walaupun disadari bahwa atom bukan lagi bagian terkecil dari
suatu benda. Pengertian ini masih relevan dalam analisa fisika dan
teknik.
Model Atom J.J Thompson |
Dalam nano teknologi pijakan utamanya adalah atom yang didalamnya
terdapat elektron yang bergerak mengelilingi inti atom yang terdiri dari
proton dan netron yang jumlahnya tergantung dari nomor atom (sama
dengan jumlah elektron dan proton) serta nomor massa (jumlah proton +
netron). Beberapa atom membentuk unsur sebuah bahan. Unsur-unsur yang
dikenal sebanyak 103 dan telah disusun dalam tabel periodik. Unsur
teringan adalah hidrogen, lalu helium dan lainnya.
Elektron bermuatan listrik negatif dan proton bermuatan listrik positif,
itulah sebabnya elektron selalu berada mengelilingi inti atom, karena
adanya gaya tarik inti. Jika elektron atau proton berdiri sendiri maka
interaksi itu dilukiskan dengan hukum coulomb dimana gaya tarik-menarik
muatan tak sejenis atau tolak-menolak muatan sejenis berbanding lurus
dengan besarnya muatan masing-masing dan berbanding terbalik dengan
kuadrat jarak keduanya. Artinya gaya tarik makin kuat jika jarak muatan
makin dekat dan semakin lemah jika jarak muatan jauh. Atom akan
bersifat netral secara keseluruhan dan semakin lemah
jika jarak muatan jauh.
Nanoteknologi berkecimpung mulai dari penggabungan atom atau ion
menjadi molekul untuk membentuk struktur dalam orde nanometer yang
berguna untuk menghasilkan barang-barang dalam kehidupan sehari-hari.
Tentu saja nanoteknologi melakukan juga proses-proses seperti reaksi
kimia untuk membentuk zat cair atau padat seperti keramik, polimer, dan
logam yang diatur (dimanipulasi) sedemikian rupa sehingga menghasilkan
sifat-sifat kimia atau fisika yang baru. Bahkan lebih jauh lagi
nanoteknologi mengkombinasikan semua zat padat seperi keramik, logam dan
polimer untuk membentuk material baru yang tidak ada di alam. Material
baru ini menjadi material campuran dua atau tiga bahan dan dinamakan
komposit. Bila struktur dari bahan-bahan campuran tadi dalam orde
nanometer terbentuklah nano komposit.
Alat Analisa Dan Karakterisasi Nano Teknologi
Untuk melihat suatu atom atau molekul untuk direkayasa diperlukan
peralatan yang canggih dan super sensitif. Tetapi mikroskop tidak dapat
melihat dalam ukuran skala nano. Ini disebabkan ukuran atom atau molekul
yang lebih kecil dari panjang gelombang cahaya yang tampak pada panjang
gelombang antara 500-700nm. Tetapi dengan berasumsi bahwa ketika tidak
melihat hal yang dilakukan adalah meraba, dua ahli fisika Heinrich
Rohrer dan Gerd Karl Binnig membuat mikroskop peraba pada tahun 1981yang
dikenal dengan nama Scanning Tunelling Mikroscope (STM). Dua fisikawan
ini mendapat nobel atas karyanya pada tahun 1986.
STM adalah singkatan dari Scan Tunneling Microscopy yaitu suatu
peralatan yang berguna untuk melihat struktur material berdasarkan
distribusi elektron atom-atom permukaan ketika diberi medan listrik yang
besar antara permukaan sampel dengan sebuah jarum yang ukurannya dalam
nanometer. Karena muatan selalu berkumpul diujung yang tajam, maka
jarum ini mesti sekecil-kecilnya agar dihasilkan medan listrik yang
besar. Jarum ini didekatkan pada permukaan sampel lalu diberi beda
potensial yang tinggi untuk menghasilkan medan listrik yang besar antara
jarum dan permukaan sampel.
Karena medan listrik yang besar ini maka elektron-elektron dari
atom-atom pada permukaan logam berusaha melompat keujung jarum tadi.
Keluarnya elektron ini dapat diamati dengan bantuan komputer sehingga
distribusi elektron yang juga menunjukan distribusi atom dapat
diperoleh.
Sistem Kerja Scan Tunneling Microscopy |
Alat Scan Tunneling Microscopy |
Alat ini berguna untuk menggambarkan kedudukan atom di permukaan sampel
untuk menentukan lekak lekuk permukaan bahan. Gambar yang dihasilkan
dengan STM ini mampu mencapai ketelitian sampai 1/25 dari ukuran
diameter atom tunggal sehingga membuat gambar yang dihasilkan dapat
terlihat dengan jelas meskipun objek aslinya hanya berorde beberapa
nanometer saja. Dengan ketelitian seperti itu, gambar tiga dimensi yang
dihasilkan oleh STM ini mampu menangkap permukaan sebuah material dengan
baik yang sangat berguna terutama pada penelitian dasar material nano
seperti kekasaran permukaan, observasi cacat pada permukaan, serta
penentuan ukuran molekul dan agregat pada permukaan sebuah material.
Bentuk 3 dimensi yang dihasilakan oleh STM |
Pada tahun 1985 Benning mengusulkan ide yang lebig sederhana lagi yaitu
untuk bahan yang memiliki konduktifitas rendah dibuatlah Atomic Force
Microscope (AFM). Mikroskop ini benar-benar menyentuh permukaan struktur
permukaan atom secara akurat. Dimana ujung jarum AFM disentuhkan dan
digerakkan perlahan-lahan sepanjang permukaan struktur dari atom
molekuldapt dilihat pada gambar. Jarum AFM mempunyai pegas yang bisa
meregang dan merapat sesuai dengan permukaan atom.
Alat Atomic Force Microscope |
Dengan kedua alat inilah para para peneliti akhirnya mampu merekayasa
untuk menyusun atom-atom dalam skala nano yang sangat dibutuhkan dalam
teknologi nano. Berbagai temuan yang spektakuler di banyak bidang mulai
dari semikonduktor, metalurgi, elektro kimia, bahkan biologi molekular
mampu diungkap oleh alat STM dan ATM ini.
Aplikasi Teknologi Nano
Teknologi
Nano adalah teknologi masa depan. Diperkirakan dalam 5 tahun kedepan
seluruh aspek kehidupan manusia akan menggunakan produk-produk yang
menggunakan teknologi nano yang diaplikasikan dalam bidang :
1. Medis & Pengobatan
Molekul dalam skala nano yang bersifat multifungsi untuk mendeteksi kanker dan untuk penghantaran obat langsung ke sel target.
Molekul nano menempel pada sel kanker
2. Farmasi
Sebagian
besar obat-obatan dan kosmetika yang beredar di pasaran saat ini
bekerjanya kurang optimal disebabkan karena zat aktifnya :
1. memiliki tingkat kelarutan yang rendah.
2. membutuhkan lemak agar dapat larut.
3. mudah teragregasi menjadi partikel besar
4. tidak mudah diabsorpsi dan dicerna
3. Kosmetik
Terobosan
nanoteknologi dalam bidang kosmetika dan obat-obatan mampu menciptakan
bahan kosmetika dan obat-obatan dengan efektivitas yang jauh lebih baik.
Sebagai contoh adalah penggunaan liposom dalam formula obat dan
kosmetika.
Liposom adalah vesikel berbentuk spheris dengan membran yang terbuat dari dua lapis fosfolipid (phospholipid bilayer),
yang digunakan untuk menghantarkan obat atau materi genetik ke dalam
sel. Liposom dapat dibuat dari fosfolipid alamiah dengan rantai lipid
campuran ataupun komponen protein lainnya. Bagian phospholipid bilayer dari liposom dapat menyatu dengan bilayer yang
lain seperti membran sel, sehingga kandungan dari liposom dapat
dihantarkan ke dalam sel. Dengan membuat liposom dalam formula obat atau
kosmetika, akhirnya bahan yang tidak bisa melewati membran sel menjadi
dapat lewat. Manfaat sistem penghantaran zat aktif kosmetika dengan
menggunakan liposom berukuran 90 nm adalah :
1. Mampu menghantarkan zat aktif sampai lapisan bawah kulit.
2. Mampu menghantarkan zat aktif lebih cepatk, sehingga didapatkan recovery yang lebih cepat pula.
4. Tekstil
Dengan
nanopartikel tekstil dan pakaian akan menjadi mudah dibersihkan dan
dengan penambahan silver pada kaos kaki akan membuat nya mempunyai
pengaruh pada pengurangan bau kaki. Tetapi akhir-akhir ini para peneliti
mengingatkan bahwa tidak semua produk kaos kali yang mengandung perak
akan aman bagi lingkungan. Hal ini karena pada saat pencucian, pada
produk yang kurang bagus, perak akan terikut ke air cucian. Hal ini bisa
menyebabkan efek negatif pada biota air. Selain perak, TiO2 diguanakan
juga pada UV cut. Contoh yang umum di pakai adalah pada payung.
5. Produk perawatan.
TiO3
dan SiO2 digunakan sebagai UV cut sementara apatite digunakan pada
pasta gigi. Perak digunakan pada plester untuk mencegah infeksi dan emas
nanopartikel digunakan pada tes kehamilan
6. Olahraga
Nanopartikel
digunakan untuk membuat peralatan olahraga menjadi lebih kuat, lebih
baik dan berdaya guna tinggi. Contohnya pada raket merk Yonex yang
menggunakan serat carbon.
7. Perbaikan rumah
Titania digunakan pada cat genting untuk membuat memberi efek pembersihan sendiri.
8. Produk Rumah tangga
Digunakan pada gelas, keramik, sepatu untuk berbagai macam pelapisan.
9. Aplikasi Nanoteknologi Untuk Penghematan Energi
Pemborosan
energi, khususnya di Indonesia, memang lebih banyak disebabkan karena
pola penggunaan yang belum efisien atau lebih terkait dengan budaya dan
gaya hidup masyarakat. Namun sebenarnya banyak sekali teknologi yang
dapat diterapkan untuk mengubah atau meminimalisir gaya hidup yang boros
energi, sebagaimana terjadi di Indonesia. Dan rekayasa material melalui
nanoteknologi menjadi sangat penting di sini.
Manfaat Nanoteknologi Dalam Kehidupan Manusia
1. Bidang Kesehatan
Dalam
bidang kesehatan, melalui nanoteknologi dapat diciptakan "mesin nano"
yang disuntikan ke dalam tubuh guna memperbaiki jaringan atau organ
tubuh yang rusak. Penderita hipertensi, misalnya, kini tak perlu lagi
disuntik atau mengonsumsi obat, cukup hanya disemprot saja ke bagian
tubuh tertentu. Nanoteknologi mencakup pengembangan teknologi dalam
skala nanometer, biasanya 0,1 sampai 100 nm (satu nanometer sama dengan
seperseribu mikrometer atau sepersejuta milimeter). Untuk industri
logam, dapat diciptakan sebuah materi logam alternatif yang murah,
ringan dan efisien, yang dapat menekan biaya produksi kendaraan, mesin
dan lainnya. Nanoteknologi telah dapat merekayasa obat hingga dapat
mencapai sasaran dengan dosis yang tepat, termasuk peluang untuk
mengatasi penyakit-penyakit berat seperti tumor, kanker, HIV dan lain
lain.
2. Bidang Industri
Aplikasi
nanoteknologi dalam industri sangat luas. Dengan nanoteknologi, kita
bisa membuat pesawat ruang angkasa dari bahan komposit yang sangat
ringan tetapi memiliki kekuatan seperti baja. Kita juga bisa memproduksi
mobil yang beratnya hanya 50 kilogram. Industri fashion pun tidak
ketinggalan. Mantel hangat yang sangat tipis dan ringan bisa menjadi
tren di masa mendatang dengan bantuan nanoteknologi.
Perkembangan
pesat ini akan mengubah wajah teknologi pada umumnya karena
nanoteknologi merambah semua bidang ilmu. Tidak hanya bidang rekayasa
material seperti komposit, polimer, keramik, supermagnet, dan lain-lain.
Bidang-bidang seperti biologi (terutama genetika dan biologi molekul
lainnya), kimia bahan dan rekayasa akan turut maju pesat. Misalnya,
manusia akan mengecat mobil dengan cat nanopartikel yang mampu
memantulkan panas sehingga kendaraan tetap sejuk walau diparkir di panas
terik matahari. Atau, kawat tembaga akan sangat jarang digunakan
(terutama dalam hardware computer) karena digantikan dengan konduktor
nanokarbon yang lebih tinggi konduktivitasnya.
3. Bidang Luar Angkasa
Nanoteknologi
juga sudah berhasil menyodorkan suatu material hebat yang sangat
ringan, tetapi kekuatannya 100 kali lebih kuat dari baja! Material hebat
ini diberi nama Carbon Nano-Tube (CNT). Material ini hanya tersusun
dari atom karbon (C), seperti grafit dan berlian.
Kuat
tetapi sangat ringan sehingga menara dapat dibuat lebih tinggi dan
kabel dapat dibuat lebih panjang dan kuat tanpa takut jatuh/roboh karena
beratnya sendiri. Hal berikut yang sangat dibutuhkan adalah sesuatu
yang cukup berat yang mengorbit mengelilingi bumi. Asteroid dapat
dimanfaatkan untuk tujuan ini! Asteroid ini berfungsi sebagai beban yang
menstabilkan kabel serta satelit geostasioner yang sedang mengorbit
itu.
4. Bidang Teknologi Tahan Gempa
Nanoteknologi
jadikan beton kokoh dan tahan gempa. Konstruksi bangunan menjadi dua
kali lebih kokoh, tahan gempa, kedap air laut dengan ditemukannya bahan
konstruksi nanosilika, suatu jenis mineral yang melimpah ruah di
Indonesia dan diolah melalui teknologi nano.Dengan mencampur beton
dengan 10 persen bahan nano-silica, kekuatan bertambah menjadi dua kali
lipatnya.
5. Bidang Teknologi Informasi
Dunia
informatika dan komputer/elektronik bisa menikmati adanya kuantum yang
mampu mengirimkan data dengan kecepatan sangat tinggi. Superkomputer di
masa depan tersusun dari chip yang sangat mungil, tetapi mampu menyimpan
data jutaan kali lebih banyak dari komputer yang kita gunakan saat ini.
Begitu kecilnya superkomputer itu, kita mungkin hanya bisa melihatnya
dengan menggunakan mikroskop cahaya/elektron. Peran teknologi nano dalam
pengembangan teknologi informasi (IT,information technology), sudah
tidak diragukan lagi. Bertambahnya kecepatan komputer dari waktu ke
waktu, meningkatnya kapasitas hardisk dan memori, semakin kecil dan
bertambahnya fungsi telepon genggam, adalah contoh-contoh kongkrit
produk teknologi nano di bidang IT.
Peran Teknologi Nano Dalam IT (Information Technology)
Peran
teknologi nano dalam IT (information technology), sudah tidak diragukan
lagi. Bertambahnya kecepatan komputer dari waktu ke waktu, meningkatnya
kapasitas hardisk dan memori, semakin kecil dan bertambahnya fungsi
telepon genggam, adalah contoh-contoh kongkrit produk teknologi nano di
bidang IT.
Kontribusi teknologi nano pada pengembangan IT secara garis besar dapat dibagi menjadi tiga.
1. Penambahan kepadatan jumlah device
Gambaran
mudahnya, bila ukuran satu buah transistor bisa dibuat lebih kecil maka
kepadatan jumlah transistor pada ukuran chip yang sama secara otomatis
akan menjadi lebih besar. Contoh: tahun 2005, INTEL berhasil meluncurkan
70 Megabit SRAM (static random access memory) yang dibuat dengan
teknologi nano proses tipe 65 nanometer (nm). Chip ini berisi lebih dari
500 juta buah transistor.
2. Memungkinkannya Aplikasi Efek Kuantum
3. Penambahan fungsi baru pada sistem
Penambahan
fungsi baru pada sistem yang sudah ada membuat material sama dalam
ukuran kecil. Tetapi membuat suatu fungsi yang baru ketika atom atau
molekul yang berbeda jenis disusun dalam suatu sistem device.
Contoh,
pembuatan mata buatan yang mempunyai fungsi menangkap dan mentransfer
cahaya menjadi informasi dan kemudian diolah, itu akan lebih mudah
dilakukan dengan peran teknologi nano. Bahkan dengan teknologi
nano,intelejensi sensor buatan bisa dibuat dengan sensitifitas mendekati
apa yang dimiliki manusia.
Kontribusi Nanoteknologi dalam dunia IT (information technology)
Kontribusi teknologi nano dalam pengembangan teknologi informasi (IT,information technology), sudah tidak diragukan lagi. Bertambahnya kecepatan komputer dari waktu ke waktu, meningkatnya kapasitas hardisk dan
memori, semakin kecil dan bertambahnya fungsi telepon genggam, adalah
contoh-contoh kongkrit produk teknologi nano di bidang IT. Dalam tulisan
ini akan dipaparkan kontribusi teknologi nano pada pengembangan IT
secara garis besar, yang sampai saat ini dapat dibagi menjadi tiga.
Penambahan
kepadatan jumlah divais. Gambaran mudahnya, bila ukuran satu buah
transistor bisa dibuat lebih kecil maka kepadatan jumlah transistor pada
ukuran chip yang sama secara otomatis akan menjadi lebih besar. Dalam pembuatan LSI (large scale integrated), sedapat mungkin jumlah transistor dalam satu chip bisa diperbanyak.
Sebagai contoh, tahun 2005, INTEL berhasil meluncurkan 70 Megabit SRAM (static random access memory) yang dibuat dengan teknologi nano proses tipe 65 nanometer (nm). Pada produk baru ini, di dalam satuchip berisi lebih dari 500 juta buah transistor, dimana lebih maju dibanding teknologi processor tipe
90 nm yang dalam satu chipnya berisi kurang lebih 200 juta transistor.
Diperkirakan ke depannya, sejalan dengan terus majunya teknologi nano,
ukuran transistor terus akan mengecil sesuai dengan hukum Moore dan processor tipe 45 nm akan masuk pasar tahun 2007, dan selanjutnya tahun 2009 akan diluncurkan processor 32 nm.
Terkait
dengan usaha untuk memperkecil ukuran divais ini, salah satu mimpi
besar dari para ilmuan di Amerika saat ini adalah membuat memori atom,
dan ini pernah secara langsung dilontarkan oleh Presiden Bill Clinton
tahun 2001 ketika peluncuran proyek nasional nanoteknologi. Mereka
bermaksud untuk memasukkan semua data yang ada di perpustakaan nasional
ke dalam satu chip memori atom yang berukuran satu sentimeter (cm) kubik.
Mari kita coba menganalisa apakah memungkinkan data sebanyak itu dikumpulkan dalam satu chip berukuran
satu cm kubik. Satu cm jika diubah dalam satuan ukuran atom yaitu
amstrong, berarti sama dengan 10 pangkat 8 amstrong. Jika chip memori
berupa kubus yang masing-masing panjang sisinya 1 cm, maka chip tersebut
berisi atom sebanyak 10 pangkat 24 buah.
Prinsip
pembuatan memori atom sendiri adalah dengan menyiapkan 2 jenis atom
yaitu atom besar dan atom kecil, dan mendefinisikan atom besar sebagai 0
dan atom kecil sebagai :
Pertama,
Jika kedua jenis atom tersebut ketika dijejerkan bisa dibaca dengan
baik, maka bisa didefinisikan bahwa jumlah bit sebanyak jumlah atom.
Data atau informasi yang terdapat dalam satu buah buku biasanya akan
bisa masuk dalam satu lembar CD-ROM yang jumlah bit-nya kurang lebih 10 pangkat 9. Karena jumlah atom dalam chip memori atom sebanyak 10 pangkat 24 buah, dan satu buah buku diperkirakan sebanyak 10 pangkat 9 bit, maka dalam satu chip akan
bisa memuat sekitar 10 pangkat 15 buah buku. Sungguh, jumlah yang
sangat besar. Kalau saja, dalam satu tahun ada 1 juta buku, maka secara
kalkulasi, satu chip bisa memuat informasi selama lebih dari 10
tahun. Jadi, jika teknologi kontrol peletakan satu persatu atom bisa
dilakukan dengan baik, maka bukan hal yang mustahil memori atom tersebut
bisa direalisasikan.
Kedua,
memungkinkannya aplikasi efek kuantum. Ukuran material jika mencapai
satuan nanometer, maka secara otomatis akan muncul fenomena-fenomena
baru dalam fisika kuantum yang tidak dijumpai pada fenomena fisika
klasik, yaitu efek kuantum. Fenomena unik ini menjadi perhatian yang
besar bagi ilmuan sekarang untuk diaplikasikan dalam teknologi
elektronika saat ini. Penggunaan efek kuantum sendiri dalam divais
bermacam-macam. Salah satunya adalah divais elektronika yang menggunakan
struktur kecil kuantum dot maupun superlatis. Pada divais dengan
struktur superlatis inilah yang diproyeksikan bisa dipakai dalam
aplikasi divais dengan kecepatan tinggi. Contoh divais dari jenis ini
yang sudah diproduksi adalah HEMT (High Electron Mobility Transistor)
yang biasa dipakai pada sistem pemancar satelit. Keunikan fenomena lain
di area nanometer ini adalah munculnya energi level yang diskrit.
Bahkan, semakin kecil ukuran suatu benda, maka diskritnya energi level
semakin jelas. Aplikasi yang sudah terlihat betul dari fenomena ini
adalah pembuatan laser berwarna biru dan ungu dengan bahan kuantum dot.
Laser ini bekerja berdasarkan sifat diskrit energi level pada struktur
dot tersebut. Menariknya adalah material yang semula tidak bisa
menghasilkan cahaya, seperti silikon yang biasa dipakai dalam LSI, akan
berubah sifat menjadi bisa bercahaya ketika efek kuantum muncul.
Aplikasi lain dari efek kuantum ini adalah single electron device (Kompas,
12 Mei 2004), yang konon selain menjadi kandidat divais untuk LSI
generasi selanjutnya, bisa juga diaplikasikan dalam pembuatan sensor
dengan sensitifitas tinggi, kuantum informasi, dan kuantum komputer.
Ketiga,
penambahan fungsi baru pada sistem yang sudah ada. Yang dimaksud adalah
bukan sebatas membuat material sama dalam ukuran kecil sehingga
kepadatannya semakin besar, tetapi lebih pada titik tekan lahirnya
fungsi baru ketika atom atau molekul yang berbeda jenis disusun dalam
suatu sistem divais. Sebagai contoh, pembuatan mata buatan yang
mempunyai fungsi menangkap cahaya, kemudian sekaligus mentransfer cahaya
tersebut menjadi informasi dan kemudian mengolahnya, itu akan lebih
mudah dilakukan dengan peran teknologi nano. Bahkan dengan teknologi
nano, diharapkan ke depan intelejensi sensor buatan bisa dibuat dengan
sensitifitas mendekati apa yang dimiliki manusia.
Demikian
3 kontribusi besar teknologi nano di bidang IT, yang tentu masih
memungkinkan lagi nantinya muncul kontribusi ke-4, ke-5, dan seterusnya
seiring dengan temuan-temuan baru teknologi nano di masa mendatang.
Kesimpulan
Teknologi-Nano
adalah pembuatan dan penggunaan materi atau devais pada ukuran sangat
kecil. Teknologi nano saat ini berada pada masa pertumbuhannya, dan
tidak seorang pun yang dapat memprediksi secara akurat apa yang akan
dihasilkan dari perkembangan penuh bidang ini di beberapa dekade
kedepan.
Hingga
saat ini nanoteknologi sudah diaplikasikan dalam berbagai bidang. Mulai
dari dibidang medis, automotif, kosmetik, komputer, industri pangan,
militer, tekstil, olahragasampai serat optik. Nanoteknologi sudah
terasa manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari. Nanoteknologi juga
sangat berperan dalam IT (Information Technology).
Daftar Pustaka
http://anitaapriliani.blogspot.com/
http://blog.ugm.ac.id/2010/10/03/peran-teknologi-nano-di-bidang-it/